Siapa yang menyangka, siapa yang menduga kalau akhirnya kami harus menetap di negerinya Ibnu Sina.
Negeri yang dulunya dikenal dengan sebutan Persia, sekarang dikenal di seluruh dunia karena eksistensinya melawan kebijakan negara-negara di dunia tentang nuklirnya. Negeri yang katanya rentan sewaktu-waktu diserbu Israel. Negeri yang katanya mall sedikit nggak kayak di Indonesia. Negeri yang katanya kering kayak di gurun pasir. Negeri yang katanya bicaranya menggunakan bahasa Arab, negeri yang bla bla bla…
Negeri yang terkenal karena kata-katanya tadi adalah Iran, dan karena pekerjaan kepala keluarga kami maka saya pun harus rela tinggal di Tehran dengan melepas sementara status pegawai tetap untuk menjadi ibu Dharma Wanita :). And first of all, bahasa resmi negara Iran adalah bahasa Farsi, bukan bahasa arab :D.
Salam hangat dari Tehran
-FITRI HASTUTI-