‘Kesibukan’ di Bulan-bulan Haji

Kontributor : Jihan Davincka 

Bulan-bulan haji yang dimaksud adalah bulan Syawal hinggal Dzulhijah. Selepas Ramadhan, biasanya Saudi mulai ‘lengang’ :).

Mulailah warga Jeddah berkeliaran ke Mekkah dan Madinah. Termasuk gue dan teman-teman disini. Kalau ke Ka’bah setelah Idul Fitri, sepiiiii banget. Nyaman bener kalau bawa anak-anak.

Ke Madinah juga biasanya jadi pilihan. Karena tentu saja…harga hotel murah, Cyyiinnnn! hehehehe…

Mungkin sekitar beberapa minggu setelah Idul Fitri, Saudi kembali dibanjiri umat muslim dari segala penjuru dunia. Yap, musim haji telah tiba kembali :). Kalau gak salah, di tahun ini, jemaah dari Indonesia mulai mendarat sejak tanggal 22 september kemarin, ya. Ahlan, ahlan :).

Mulai tuh kasak kusuk saudara-saudara/teman/kerabat siapa saja yang bakal datang. Kami kompakan menyerbu ke Bab Shareef dan Balad mumpung masih sepi. Kala jemaah haji sudah mulai ramai, harga juga bisa ikut-ikutan ‘ramai’. Hehehehe.

Biasanya kami berburu buat oleh-oleh atau sekedar ngasih buah tangan buat saudara-saudara, kerabat, atau teman yang sedang berhaji. Kan pada janjian ketemu, tuh. Ada yang disambangi hingga ke Madinah. Atau disamperin ke Mekkah. Tapi kalau gue senengnya ketemuan di Jeddah saja … *ngiriiitttt :P*.

Tahun lalu, gue sempat ketemu Ibu Hajjah cantik di bawah ini. Indhira, temen SD yang pas hajian kemarin nyempetin nelepon dan akhirnya ketemuan di Jeddah. Makan malam di Pattaya terus jalan-jalan bentar di Aziz Mall. Sayang, rata-rata cuma transit sehari ya di Jeddah :(.

Pemukim di Jeddah yang akan hajian pun mulai sibuk mencari hamla (biro haji). Hamlanya sendiri ada beberapa macam. Ada yang daftarnya via Islamic Center (yang tersebar di berbagai tempat), ada juga yang mendaftar ke hamla pilihannya secara langsung.

Biaya hajian via hamla dari Jeddah ini macam-macam. Kalau menggunakan tasrikh (semacam surat izin buat haji) minimal 2000 SR. Harganya bisa melonjak hingga 10 ribu bahkan belasan ribu (malah ada yang puluhan ribu) untuk fasilitas yang lebih yahud :D. Rata-ratanya sekitar 4000-5000 SR.

Ada juga istilah “haji koboi”, lho. Hajian pakai kuda dan topi koboi gitu? Ahahahahahaha. Bukan kaleeeee :P. Haji koboi sih katanya istilah buat haji ‘ilegal’. Masuk ke Mekkah tanpa tasrikh, dan biasanya lebih mudah dilakukan pas di hari wukuf. Konon, pas hari wukuf pemeriksaan di checkpoint kota Mekkah lebih ‘longgar’.

Para “koboi” ini ada yang betul-betul mandiri. Bawa tenda atau kantong tidur sendiri. Dan nginep dimana aja sedapatnya. Ada juga “koboi’ yang rombongan. Jadi, pakai pemandu segala dan ramai-ramai dengan sesama koboi lainnya hehehe. Ini biasanya agak mahal dikit biayanya. Hati-hati sajalah. Kalau ketahuan, bisa kena deportasi katanya.

Selamat datang buat para jemaah haji asal Indonesia :). Enjoy Mekkah-Madinah-Jeddah ;). Jaga kesehatan dan semoga menjadi haji yang mabrur. Amiiiiiiiinnn.

Wukuf di Arafah (foto : muslimdaily.net)

9 thoughts on “‘Kesibukan’ di Bulan-bulan Haji

  1. Wah ternyata surat ijin hajinya juga lumayan mahal ya mbak, mpe belasan juta rupiah gt. Kirain kalo berangkat dari Saudi bakal lebih murah gt kkk 😀 Semoga harga ini bisa lebih murah lah, jadi ga perlu ada haji koboi2 kayak gt. Kan kasian mo ibadah tapi tetep was-was takut ketangkep polisi…:( Thanks for sharing mbak Jihan 😉

    • Kok mahal sih.say? hehehehe. Itu sudah termasuk biaya keseluruhan. Termasuk tasrikh, penginapan, dan makanan. Malah Hamla Arab dapat fasilitas kereta dari Mina-Musdalifah ;). Rata-rata cuma 4000 an kok, sekitar 10 juta. Itu udah termasuk yang cukup ‘mewah’. Yang belasan ribu atau puluhan ribu mungkin untuk keluarga raja aja, tawafnya ditandu kali :P. Dari tanah air, biaya naik haji standar (bukan ONH plus) kan 30 jutaan. Itu tidak termasuk makan, lho :D.

      • haha, kirain itu cuma surat ijin aja mbak, jadi itungannya mahal 😛 Kirain karena mereka orang saudi jadi makan dll bayar sendiri…kkk. Kalo emang udah paket berarti ya murah hehe 😀 Oya, ternyata banyak teman2 Indonesia yang berangkat haji dari negara tempat mereka bermukim. Jadi ga perlu daftar di Indonesia yang antriannya dah 10 tahun loh sekarang. Seperti di Belanda, kalo mau haji tahun ini ya daftar tahun ini hehe. Sepertinya menarik juga untuk dibahas 😛

      • Iya bener. Kayak yang di IIDN-Luar Negeri yang diumumin kemarin, tuh. Uni Fitri ama siapa gitu ya yang mau hajian :D. Emang enak kalau berangkat dari negara-negara yang penduduk muslimnya dikit. Jangan lupa di Indonesia, penduduknya ratusan juta dengan persentase umat muslim masih diatas 80%. Belum lagi yang doyan naik haji berkali-kali hehehe. Pita kapan nih? Dari Belanda aja, Pit :P.

      • haha, masih nabung mbak, iya insyaAllah dari sini aja. Semoga masih ada waktu, kesempatan dan rejeki..hehe amiiin 🙂

    • Salam juga Mbak Munira. Wah, saya tinggalnya di Jeddah, Mbak :D. Blog ini blog komunitas. Kontributornya banyak dari berbagai kota dan negara hehehe. Kalau yang di Belanda itu Pita (Indra Puspitasari) 😉

Silahkan berkomentar